Rabu, 16 Januari 2008

SIDANG UMUM MPM REMA UNY

Sehubungan dengan periode pergantian kepengurusan Ormawa Republik Mahasiswa (REMA) UNY, Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) REMA UNY menyelenggarakan Sidang Umum MPM REMA UNY, Jumat-Senin (4-7/1) di aula registrasi UNY. Acara di buka oleh Rektor UNY, Prof. Sugeng Mardiyono, Ph.D.Dalam sambutannya, Rektor mengatakan, kita bersama-sama melakukan tugas sesuai bidang tugasnya masing-masing untuk menjalan fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Setiap tahunnya diharapkan adanya kemajuan dan inovasi. Baik dosen, karyawan, maupun mahasiswa selain meningkatkan kemampuan akademik juga diharapkan untuk meningkatkan tatasusila, moralitas, dan kepribadian.Dalam sistem pengembangan manajemen UNY, kita mengupayakan supaya institusi kita menjadi yang unggul. Selain itu juga bagaimana agar dosen , karyawan, dan mahasiswa mencapai kesejahteraan lahir dan batin.
Kita telah mengenal dan melakukan olah pikir, olah rasa, dan olah raga. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah olah hati. Banyaknya koruptor adalah karena olah hatinya masih tertutup. Ketua MPM Rema UNY, Suyata, mengatakan Sidang Umum MPM REMA Universitas Negeri Yogyakarta merupakan permusyawaratan tertinggi dalam Sistem Organisasi Mahasiswa (Ormawa) UNY. Moment ini adalah media untuk melakukan proses regenerasi dalam tubuh ormawa UNY. Menjadi sebuah keharusan atas bergulirnya kepemimpinan di sebuah organisasi untuk terus melakukan dinamisasi gerakan mahasiswa.
MPM sebagai lembaga tertinggi dan koordinator seluruh organisasi mahasiswa dalam struktur Republik Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta dituntut untuk mampu mengkoordinasikan dan mensinergiskan seluruh elemen organisasi mahasiswa sekaligus melakukan kontrol terhadap kinerja organisasi mahasiswa di UNY untuk menuju suatu entitas dunia kemahasiswaan yang dinamis, cerdas dan mencerahkan. Oleh karena itu untuk perbaikan kinerja REMA UNY secara keseluruhan maka diperlukan evaluasi, pertanggungjawaban, sekaligus rekomendasi bersama dari seluruh mahasiswa UNY yang direpresentasikan.dalam Sidang Umum MPM REMA UNY. Lanjut Suyata, organisasi kemahasiswaan, sebagai wadah pembinaan, pengembangan potensi sekaligus ajang aktualisasi diri para mahasiswa. Organisasi mahasiswa dapat dikatakan ideal apabila organisasi tersebut berlandaskan pada objektifitas dan senantiasa memberikan kontribusi guna memberdayakan SDM dengan optimal dan tepat sasaran.
Organisasi-organisasi mahasiswa di bawah naungan REMA UNY sebagai fungsionaris pemerintahan REMA UNY memiliki keharusan supaya senantiasa berkoordinasi dalam hal keorganisasian, menyangkut kemaslahatan mahasiswa dan kondisi ormawa. Pelaksanaan kegiatan, pengambilan kebijakan dan hal-hal lain menyangkut kepentingan mahasiswa oleh REMA UNY harus diupayakan semaksimal mungkin agar konsekuensi dari tanggungjawabnya terpenuhi.

Selasa, 15 Januari 2008

Memperjuangkan Hak - Hak Demokratis Mahasiswa Merupakan Tugas Organisasi Mahasiswa Di Dalam Kampus

Ketua HMKM Hima Dilogi UNY
Mas Zucky
Apa pandangan anda tentang gerakan mahasiswa pada umumnya dan tanggapan atas kondisi mahasiswa SOSIOLOGI terhadap gerakan saat ini ?Untuk kondisi saat ini, memang banyak sekali hal yang patut kita tinjau, terkait dengan terbelokkannya alur reformasi yang dijalankan oleh gerakan itu sendiri. setidaknya da tiga poin penyebabnya. Pertama, gerakan masa demokratis pada saat itu tidak punya garis politik yang tegas sehingga dalam perjalanannya bisa diambil alih oleh elit - elit politik baru yang menguntungkan bagi kelompok mereka. Kedua setelah berhasil rezim otoriterian soeharto tidak dapat mengkonsolidasikan massanya sendiri. terlihat jelas dengan tidak adanya satu organisasi berskala nasional yang dapat menyatukan seluruh organisasi gerakan yang berskala lokal dalam satu barisan yang mempunyai garis organisasi dan garis politik yang tegas. Ketiga terpisahkannya mahasiswa dengan pemuda secara utuh sehingga malah melemahkan konsolidasi gerakan mahasiswa itu sendiri. sedangkan pendapat saya tentang pandangan mahasiswa SOSIOLOGI terhadap organisasi dan gerakan mahasiswa terbilang sama dengan mahasiswa dimanapun yaitu alergi atau dalam kata lain berorganisasi itu hal yang tidak perlu dan buang waktu saja. Hal itu sebenarnya bukanlah kesalahan dari mahasiswanya tetapi salah dari organisasinya, hal tersebut dikarenakan pemikiran tentang apakah organisasi mahasiswa itu berpihak pada kepentingan mahasiswa itu sendiri (seperti penurunan biaya SPP/ fasilitas perkuliahan atau lainnya), sehingga mahasiswa akan berbondong - bondong memasuki organisasinya.Apa yang seharusnya mahasiswa lakukan untuk memperjuangkan hak - hak demokratisnya (sosial - ekonomi mahasiswa) ?melakukan secara terus menerus perjuangan melalui berbagai bentuk perjuangan seperti aksi, hearing, petisi dsb. Saya salut terhadap kawan - kawan sosiologi non reguler yang terus menerus memperjuangkan piagam proptinya yang belum diberikan oleh kampus.yang harus kita pahami sebagai mahasiswa ialah dalam memenuhi semua hak - hak demokratis mahasiswa (pendidikan murah, perbaikan dan penambahan fasilitas perkuluahan, kebebasan berekspresi dan berorganisasi,dll) tak ada jalan lain selain perjuangan yang terdidik dan terorganisir. Contoh sederhananya, apakah dengan adanya road to faculty, ada perubahan yang signifikan terhadap hak- hak mahasiswa ? nah, banyak cara yang dilakukan dalam perjuangan, namun yang terpenting ialah, organisasi harus dijadikan alat perjuangan kita.Bagaimana pandangan anda terhadap situasi politik kampus saat ini, lebih titik tekannya pada pemira ?Sitiuasi politik yang seperti apa ? Dalam panangan saya, politik itu adalah perjuangan untuk memenangkan seluruh tuntutan perjuangan yang berdasarkan kepentingan bersama. Yang terlihat seperti kawan - kawan tehnik kimia mogok kuliah. Tapi praktek politik yang ada saat ini, masih kebanyakan seperti perjuangan elit politik kita saja, “bagaimana merebut posisi yang berdomisili terhadap sesama mahasiswa, dan mempertahankan posisi yang berdimisili tersebut”. Untuk Pemira saya lebih senang menyoroti tentang ketertiban mahasiswa dalam pemira, sangat kecil sekali prosentase mahasiswa yang ikut menyumbangkan suaranya dalam pemira. Apa sebabnya, kalau pandangan saya sama seperti tadi ketika memperbincangkan masalah organisasi gerakan mahasiswa yang ditinggalkan oleh massanya sendiri. Banyak mahasiswa yang berpandangan, pemira hanya milik mahasiswa yang berorganisasi saja, yang mempunyai motif dalam pemira yaitu, memenangka posisi yang berdominasi untuk organisasinya.Permasalahannya bukan terletak dari mahasiswanya, tapi pada sistem lembaga kemahasiswaaan termasuk sistem pemirannya. Dari pemira sendiri masih banyak saja kepentingan sosial-ekonomis mahasiswa yang terbengkalai, tak diperjuangkan, ini adalah kesalahan fatal dan akut, yang telah menyebabkan mahasiswa semakin apolitis (mahasiswa merasa dikhianati). Memperjuangkan hak - hak demokratis mahasiswa melalui lembaga mahasiswa legal kampus, bukanlah kesalahan tapi merupakan pilihan perjuangan. Saya tidak bisa menjawab pertanyaan pertanyaan anda itu, karena keyakinan saya adalah, pemimpin itu harus berasal dari massa itu sendiri (seperti diatas), maka biarlah massa yang akan menentukan siapa pemimpin yang pantasdari mereka.Terakhir, apa harapan anda terhadap teman - teman mahasiswa sosiologi lainnyaHarapan saya kepada teman -teman saya lainnya ialah, kita harus tetap memperjuangkan untuk mendapatkan hak - hak demokratis bagi kita, tanpa perjuangan tak akan pernah mendapatkan hak - hak demokratis kita sebagai mahasiswa. Belajar pun menjadi tugas kita, baik belajar di perkuliahan maupun dengan berirganisasi.Kita harus ingat bagaimana anak - anak buruh, petani, kaum miskin perkotaan tak mampu bersekolah karena biayanya yang mahal. Memahami kondisi masyarakat kita pun menjadi hal terpenting bagi kita, agar kita mengenal kondisi yang sebenarnya dirasakan oleh masyarakat, sebab kita juga adalah bagian dari mereka.

Senin, 14 Januari 2008

Matinya Sosial

pada dasarnya matinya sosial di tandai oleh kondisi masyarakat dengan dihadapkan oleh situasi kemajuan teknologi informasi, kondisi masyarakat tersebut mempengaruhi tingkah laku dalam memainkan interaksi sosial yang di gunakan sehari-hari lewat media, baik melalui telepon maupun internet.
kondisi masyarakat disini sangat kritis menyingkapi kemajuan dalam bidang teknologi informasi, berbagai tingkah laku tersebut, setiap individu tidak lagi ber inteaksi berhadapan sesama individu, tetapi melalui teknoligi, sehingga matinya sosial terjadi karena interaksi yang tidak dihadapkan langsung sesama individu, sehingga memunculkan komunitas maya, kelompok maya, budaya maya, dan interaksi maya. mereka disini mempunyai peraturan sendiri tidak terikat oleh aturan-aturan yang normal, contohnya dalam penggunaan bahasa yang berupa simbol, serta hukum yang mengatur nilai dan norma-norma yang berku dalam masyarakat.
pada awalnya munculnya budaya maya, terjadi sejak permulaan dunia ketiga yaitu awal abad 20, mereka dihadapkan situasi yang kritis dan tidak terkendalinya kontrol manusia atas aturan norma-norma yang berlaku dalam masyarakatm, budaya-budaya tersebut menjadikan suatu kebutuhan hidup yang mengilustrasikan dunia yang tak normal atau dunia penu impian (maya)
budaya-budaya tersebut akan menjadikan acuan dalam proses interaksi yang maya, tetapi hal ini, terdapatnya suatu kesenjangan budaya maya yang terjadi, yaitu tidak adanya batasan aturan maka akan disalah gunakan oleh setiap penikmat dunia maya.
budaya tersebut mengilustrasikan adanya budaya tubuh sosial, dan penikmat tubuh sosial. dalam hal ini budaya tubuh dan penikmat memberikan tawaran yang sangat penting untuk menyenangkan individu dalam komunitas maya.
zucky sos

Jumat, 04 Januari 2008

HIMA DILOGI

Hima dilogi merupakan organisasi atau institusi mahasiswa di tingkat fakultas, dimana institusi ini mempunyai fungsi untuk menujang daya kreatifitas mahasiswa. dalam hal ini hima dilogi memberikan arahan di berbagai devisi atau departement. departemant antara lain : departemant KRISMA, PSDM, SAPRAT,HMKM, dll.
Masing-masing departement mempunyai fungsi dan mempunyai kontribusi sehingga diharapkan mahasiswa dalam menunjukkan tingkat kretifitasnya dalam organisasi.